Dalam benak setiap orang pastilah ada –setidaknya satu orang yang
telah mengubah hidup mereka. Siapapun itu, orang itu tentulah sangat berarti
bagi mereka. Dan dalam segi apapun, enath itu dalam perubahan pola hidup, gaya
hidup, bahkan tranformasi karakter. Begitupun dengan saya. Ada satu tokoh yang
selama ini sudah berperan besar dalam hidup saya. Sebenarnya bukan ‘sudah’,
tapi ‘selalu’. Orang yang selalu memantau langkah saya dari kejauhan, orang
yang merelakan hidup dan keringatnya untuk saya, dan orang yang selalu menjadi
buah inspirasi dalam benak saya. Selalu memberikan yang terbaik untuk saya, dan
mengerti saya luar dalam, sehingga dapat memberikan solusi yang tepat sesuai
dengan keadaan tanpa harus mengubah karakter khas saya J
Tidak perlu
menebaknya, bahkan dari tulisan diatas saja kita bisa mengetahuinya. Sosok yang
pasti dimiliki semua anak, sosok yang selalu ada di samping seorang wanita yang
kita panggil mama, ibu, atau apalah itu namanya.
Mungkin, bagi
sebagian orang, mengangkat tema tentang beliau adalah sesuatu yang mainstream,
bahkam tak sedikit orang yang bertanya ketika saya memutuskan untuk mengaangkat
tema Beliau. Mainstream, katan mereka.
“Kok temanya itu,
sih?”
Bagitulah. Risih
juga sebenarnya, tapi bagaimana lagi, bagi saya, hanya sosok ayah yang ada
didalam benak saya saat ini. Duh, bukannya saya menulis ini karena buntu atau
sekedar karena ‘status’ orangtua yang ada, tapi karena karakter seorang ayah
itu sendiri yang begitu ideal untuk saya. Karakter yang sangat mengayomi
anaknya sekaligus pribadi romantis –menurut ibu saya J
Wah, jujur saja.
Saya bingung sebenarnya harus mulai darimana.-_-
Oh ya, apa anda
percaya dengan statement “Ayah memang tidak membantu menyelesaikan semua
masalhmu, tapi ia akan selalu MENCOBA untuk membantumu menyelesaikannya”?.
Kalau untuk saya,
saya SANGAT setuju dengan kalimat ini. –tentu saja! Karena saya sudah
mengalaminya sendiriJ
Banyak anak yang
merasa risih ketika orang tuanya sangat-sangat kepo dengan apapun yang
berkaitan tentang anaknya. Saya pun pernah merasa seperti itu. Misalnya, PM BBM
saya. Orangtua saya, -ayah sangat memantau apa yang dilakukan dan dirasakan
anaknya lewat PM. Pernah saya memasang PM bbm begini,
“Parno sama
kata Tugas!!! :(
Dan benar saja,
tidak sampai 5 menit, ayah saya langsung nge-PING saya.
Dan jebrettt!!!!!!
Beneran, deh. Kaget juga sebenarnya. Dan setelah itu, saya buru-buru ganti PM,
hahaha. -_-
Pernah juga,
kejadiannya sudah lama, yaitu sewaktu saya kelas 6 SD. Dari SD sampai kuliah,
saya penggemar berat Anime (kartun jepang) Manga, (komik jepang) dan sejenisnya
yang berbau kejepang-jepangan. Bahkan, karena dulu (waktu SD) saya beli komik diam-diam –karena-kalau ketahuan-mama-berabe-_-
dengan uang hasil nabung sendiri tiap akhir minggu. Keinginan saya dulu
ingin menjadi komikus sangat kuat, tapi terlalu malu untuk mengatakannya pada
orangtua. Akhirnya, pada suatu hari, ayah saya membelikan saya buku Creating
and Drawing manga satu set yang pada saat itu terbilang mahal, sadangkan
keadaan keluarga saat itu belum terlalu mapan T^T
huhuhuuuu.......intinya, yah... mungkin agak kebanyakan juga kali,ya kalau saya ceritain semua yaiyalah! *ditimpukin* pokoknya,, keep blessing buat beliau..semoga tuhan selalu memberikan yang terbaik bagi kami~ >.< buat yang baca juga :3
arigatou minnaa
0 comments:
Post a Comment